Bab I
Tinjauan Teori
1. Pengertian Waham
Waham Delusi :
“ Kepercayaan yang salah terhadap objek dan tidak konsisten dengan latar belakang intelekual dan budaya” (Ravlin,1993).
Suatu sistem kepercayaan yang dapat divalidasi dipertemukan dengan realita (Haber, 1982).
Keyakinan yang salah ide yang tidak diubah dengan alasan logis kejadian nyata (Cook dan Fontaine, 1987).
2. Penyebab Waham
a. Secara Umum
- Ketidakmampuan klien menilai dan berespon terhadap realita
- Ketidakmampuan membedakan rangsangan internal dan eksternal
- Ketidakmampuan memberdakan kenyataan
Muncul perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan
Gangguan Fungsi otak
- Kognitif
- Persepsi
- Emosi
- Motorik
- Sosial
Muncul Respon Neurologik yang maladaptif
b. Penyebab gangguam informasi
Informasi
- Jumlah
- Akurasi
Disfungsi anatomi dan Neurolfisiologis otak
- Reseptor penerima stimulus
- Thalamus
- lobus Frontal
- Ganglia Basal
- Ketidakseimbangan Neurotransmiter dan Neuromodulator
c. Pengalaman belajar yang lalu (pengalaman emosional).
3. Tanda – Tanda dan Gejala
a. Daya Ingat :
- Sukar menilai dan menggunakan simpanan ingatan
- Gangguan daya ingat jangka pendek / panjang
b. Perhatian :
- Tidak mampu mempertahankan perhatian
- Konsentrasi buruk
- Mudah beralih
c. Bentuk dan pengorganisasian
- kehilangan asosiasi
- Tangensial
- Inkoheren / Neologisme
- Tidak logis
d. Pengambilan Keputusan
- Gagal berpikir Abstrak
- Gangguan penilaian
- Berpikir tidak logis
- Tidak mampu memulai tugas
e. Isi Pikir
- Waham Paranoid
- Kebesaran
- Agama
- Somatik
- Nihilistik
4. Proses Terjadinya Waham
a. Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi.
b. Individu mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri atau objek realitas dengan menyalah artikan kesan terhadap kejadian
c. Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada lingkungan sehingga perasaan, pikiran dan keinginan yang negatif / tiodak dapat diterima menjadi bagian eksternal.
d. Individu mencoba memberi pembenaran / rasional / alasan interpretasi personal tentang realita pada diri sendiri atau orang lain.
5. Jenis-jenis Waham
a. Waham Agama
Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Waham Kebesaran
Klien yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai denagn kenyataan.
c. Waham Somatik
Klien yakin bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit disebutkan berulang kali tetapai tidak sesuai dengan kenyataan.
d. Waham Curiga
Klien yakin bahwa ada seseorang atau sekelompok orang yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan Kenyataan.
e. Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia / meninggal, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan Kenyataan.
f. Waham Sisip Pikir
Klien yakin ada pikiran atau ide orang lain yang disisipkan ke dalam pikirannya.
g. Waham Siar Pikir
Klien yakin orang lain mengetahui apa yang dipikirkan walaupun tidak dikatakannya kepada orang lain.
h. Waham Kontrol pikir
Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan Kenyataan.
Bab II
ASKEP TEORI
1. Pengkajian
Faktor Predisposisi
a. Biologis
o Gangguan perkembangan otak frontal dan temporal
o Lesi pada kortek frontal, temporal dan limbic
o Gangguan Tumbuh kembang pada prenatal, perinatal, dan kanak-kanak.
o Kembar satu telur > beresiko dari kembar dua telur.
b. Psikologis
o Ibu / pengasuh yang cemas / overprotektif, dingin dan tidak sensitif
o Hubungan dengan ayah tidak dekat / perhatian yang berlebihan
o konflik perkawinan
o komunikasi double bind
o koping yang tidak adaptif / konstruktif.
o ketikamampuan mencapai cinta
c. Sosial Budaya
o Kemiskinan
o Ketidakharmonisan sosial budaya
o Hidup terisolasi
o Stress yang menumpuk
o Tinggal di Ibukota atau perkotaan
Faktor Prespitasi
Hal yang perlu diperhatikan :
- Sumber : biologis, Psikologis, sosial budaya
- Asal (original) : diri Kliren atau lingkungan Eksterna.
- Waktu : lama dan frekuensi stimulus
- Jumlah : jumlah stimulus yang di alami
Faktor Prepitasi Umum
- Kondisi kesehatan klien
- kondisi lingkungan
- sikap dan perilaku klien
Sumber Koping
- Klien
indifikasi koping, kekuatan dan kemapuan yang masih dimiliki oleh klien.
- Sumber daya dan lingkungan sosial
a. Pengetahuan keluarga
b. finansial keluarga
c. waktu dan tenaga keluarga memberikan asuhan
d. kemampuan keluarga memberikan asuhan
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan komunikasi verbal
b. Perubahan Sensori Perceptual
3. Tujuan
a. Klien bisa berkomunikasi dengan normal
b. Klien mampu membina dan mempertahankan hubungan akrab denagn orang lain tanpa perasaan yang tertekan dan terancam.
c. Klien dapat melakukan perawatan diri sendiri secara mandiri
d. Klien dapat menilai realita dengan normal
4. Intervensi Keperawatan
- beri tindakan psikoterapeutik
- beri tindakan somatic
5. Implementasi Keperawatan
- Psikoterapeutik :
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Bantu pasien meningkatkan Harga dirinya
c. Bantu pasien dalam menemukan cara (koping) yang konstruktif dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi seperti : perasaan takut, renrah diri, permusuhan.
- Lingkungan Terapeutik
a. Ciptakan lingkunga fisik yang dapat menggunakan Realita
b. Ciptakan Lingkungan Sosial
c. Beri pujian atas keberhasilan pasien
- Kegiatan Hidup sehari-hari
a. Bimbing pasien memenuhi nutrisi
b. bimbing pasien mempertahankan keseimbangan aktivitas, istirahat dan tidur
c. Bimbing pasien dalam perawatan diri
- Terapi Somatik
a. Bantu pasien mengenali wahamnya
b. ikutsertakan keluarga dalam mengatasi pasien
6. Evaluasi
a. – Ekspresi Wajah pasein tampak tenang
- perilaku dan emosi pasien terkontrol
- pasien berespon sesuai stimulus eksternal
b. – Pasien dapat berespon secara nonverbal
- pasien dapat berinteraksi dengan perawat
- pasien dapat beinteraksi dengan pasien lain
- pasien dapat berinteraksi dengan kelompok
c. – Pasien dapat mengahabiskan porsi makanan dan minuman yang diberikan
- pola eliminasi pasien teratur
- berat badan pasien meningkat sesuai denagn kriteria
d. – Pasien dapat mandi sendiri 2 kali sehari
- pakaian pasien tampak rapi dan bersih
- Gigi, mulut,kulit, dan kuku bersih
Daftar Pustaka
Videback, Shila .L. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. 2005. Jakarta : EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar